TUGAS SOFTSKILL MINGGU KE-3

TUGAS SOFTSKILL MINGGU KE-3
MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2

JENIS-JENIS PASAR


1.Pasar Persaingan Sempurna

             Pengertian pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antar permintaan dan penawaran dimana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya/tidak terbatas. Ada pun pasar sersaingan sempurna memiliki ciri-ciri:


Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:


  • Jumlah penjual dan pembeli yang banyak
  • Produk yang diperdangangkan sama (homogen)
  • Pemerintah tidak ikut campur dalam proses pembentukan harga


Jenis-jenis pasar persaingan sempurna:


  • Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran
  • Posisi tawar konsumen kuat
  • Sensintif pada perubahan harga
  • Sulit mendapatkan keuntungan lebih

2.Pasar Monopoli
             Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen.
Pasar monopoli memiliki ciri-ciri:
  •         hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
  •         tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip
  •         produsen memiliki kekuatan menentukan harga
  •         tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan perusahaan
Sebab-sebab terjadi nya pasar monopoli:
  • ·         penguasaan bahan mentah
  • ·         penguasaan teknik produksi tertentu
  • ·         pemberian hak istimewa dari pemerintah (misalnya hak paten)
  • ·         adanya lisensi (pemberian izin kepada perusahaan tertentu yang ditunjuk)
  • ·         adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah
  • ·         memiliki modal yang besar (karena penggabungan perusahaan)
  • ·         memiliki prestasi dan keahlian yang tidak dimiliki orang lain
Kebaikan pasar monopoli:
  • ·         Industri-industri yang berkembang banyak yang bersifat monopoli
  • ·          Mendorong untuk adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya
  • ·         Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan semakin besar
Kelemahan pasar monopoli:
  • ·         Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan
  • ·         Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli
  • ·         Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen.
Untuk mencegah timbulnya dampak negatif adanya monopoli, maka pemerintah harus ikut campur tangan, misalnya dalam hal penetapan harga maksimum dan penetapan Undang- Undang Antimonopoli atau UU yang mengatur ekspor impor.
3.Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis.

Cirri –ciri dari pasar monopolistik:
  • ·         Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar
  • ·         Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product
  • ·         Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri
  • ·         Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan
  • ·         Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah
Kebaikan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut:
  • ·         Konsumen memiliki banyak pilihan barang
  • ·         Produsen dapat menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena tidak ada persaingan
  • ·         Masing-masing monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena memiliki pasar (konsumen) sendirisendiri
Sementara itu, kelemahannya antara lain sebagai berikut:
  • ·         Tidak efisiennya produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-rata (AC) yang minimum
  • ·          Terlalu banyak perusahaan kecil
  • ·         Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut
4.Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar
Oligopoli memiliki cirri-ciri:
  • ·         Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar
  • ·         Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
  • ·         Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar
Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai berikut:
  • ·         Industri-industri oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang paling pesat
  • ·         Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos produksi
  • ·         Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian
Kelemahannya antara lain sebagai berikut:
  • ·         Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati produsen
  • ·         Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang minimum
  • ·         Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh.Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro
  •  
Pengertian dan Konsep – konsep Pendapatan Nasional
1.Perputaran Roda Perekonomian
Pertumbuhan Ekonomi dalam sebuah negara biasanya dihitung berdasarkan pertumbuhan ril dari GDP negara tersebut. Yakni seberapa besar GDP negara bertambah secara ril dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini dihitung dengan cara membagi nilai dari output suatu sektor ekonomi pada tahun dengan nilai output sektor tersebut dan dikali 100% kemudian dikurangi 100. Bila GDP mengalami pertubuhan yang tinggi berarti pendapatan masyarakat mengalami pertumbuhan yang tinggi. GDP Indonesia menurut lapangan usaha berdasarkan harga yang berlaku dan harga konstan.
Pengeluaran Agregat (Aggregate spending)
Pengeluaran Agregat ini sama dengan permintaan agregat karena konsekuensi dari permintaan adalah adanya pengeluaran oleh rumah tangga, investor, pemerintah dan eksportir untuk membeli barang dan jasa. Pengeluaran Agregat itu dapat digolongkan menjadi 4 komponen, yaitu:
  • ·         pengeluaran konsumsi rumah tangga
  • ·         pengeluaran investasi oleh pengusaha (bisnis)
  • ·         pengeluaran pemerintah
  • ·         pemerintah luar negeri
Pengeluaran Konsumsi
Merupakan bagian terbesar dari permintaan agregat yaitu berupa permintaan dari konsumen terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan. Kontribusi konsumsi terhadap pembentukan GDP di indonesia diperkirakan 65% dari total GDP. Kosumsi dapat di bagi menjadi 3 yaitu barang tahan lama, barang tidak tahan lama, dan  jasa.
Pengeluaran Investasi
Investasi adalah tambahan terhadap akumulasi modal ditambah dengan perubahan persedian. Tetapi transaksi saham tidak termasuk dalam penambahan stok modal. Investasi adalah aktifitas yang bisa meningkatkan kemampuan ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa di masa  mendatang.
Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah yang diperlukan agar roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Pengeluaran pemerintah ini tercantum dalam anggaran belanja dan pendapatan nasional ( APBN ). Barang dan jasa yang dibeli oleh pemerintah tidak dihitung ke nilai tambahnya (value added) seperti halnya pada barang konsumsi karena barang dan jasa yg diproduksi oleh pemerintah pada umumya adalah gratis. Pengeluaran pemerintah seperti uang pensiun tidak dihitung dalam GDP karena tidak termasuk ke dalam pembelian barang atau jasa.
2.Metode penghitungan Pendapatan Nasional
Ada 3 konsep pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, antara lain adalah seperti ini :
Pendekatan pendapatan
Dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.
Pendekatan produksi
          Dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu.
Pendekatan pengeluaran
Dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.
3.Masalah dan keterbatasan perhitungan PDB
1. Perhitungan PDB dan Analisa Kemakmuran
Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk (disebut PDB per kapita). Menurut PBB, sebuah negara dikatakan miskin bila PDB per kapitanya lebih kecil daripada US$ 450,00. Berdasarkan standar ini, maka sebagian besar negara-negara di dunia adalah negara miskin. Suatu negara dikatakan makmur/kaya bila PDB perkapita lebih besar daripada US$ 800.
Kelemahan dari pendekatan di atas adalah tidak memperhatikan aspek distribusi pendapatan. Akibatnya angka PDB per kapita kurang memberikan gambaran rinci tentang kondisi kemakmuran suatu negara. Misalnya, walaupun Amerika Serikat yang PDB perkapitanya US$ 29.080 (tahun 1997), namun negara itu masih terus bergelut dengan masalah kemiskinan dan pengangguran, terutama di kalangan warga kulit hitam ataupun pendatang (kulit berwarna). Bahkan secara absolut tampaknya jumlah penduduk miskin di Amerika serikat akan bertambah.
Faktor utama pemicu gejala di atas adalah masalah distribusi pendapatan. Walaupun distribusi pendapatan di USA relatif baik, tetapi belum sempurna untuk membuat seluruh penduduknya menjadi makmur. Bahkan untuk faktor produksi non tenaga kerja, terutama uang dan modal, distribusi penguasaannya sangat buruk. Pada tahun 1996, sekitar 46% aset finansial  dikuasai hanya oleh sekitar 1% penduduk.
2. Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial
Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Ada hubungan yang positif antara tingkat PDB per kapita dengan tingkat kesejahteraan sosial. Makin tinggi PDB per kapita, tingkat kesejahteraan sosial makin membaik. Hubungan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan logika sederhana. Jika PDB per kapita mkin tinggi, maka daya beli masyarakat, kesempatan kerja serta masa depan perekonomian makin membaik. Sehingga gizi, kesehatan, pendidikan, kebebabasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan, kondisinya makin meningkat. Tapi dengan catatan, peningkatan PDB per kapita disertai perbaikan distribusi pendapatan.
Masalah mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial. Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap memenuhi kebutuhan fisik/ materi yang dapat diukur dengan nilai uang. Sedangkan output yang tidak terukur dengan uang, misalnya ketenangan batin yang diperoleh dengan menyandarkan hidup pada norma-norma agama/spiritual tidak dihitung. Sebab dalam kenyataannya kebahagiaan tidak hanya ditentukan oleh tingkat kemakmuran, tetapi juga ketenangan batin.
Jadi kita tidak bisa serta merta mengatakan bahwa kesejahteraan sosial di negara-negara kaya(Amerika Serikat dan Jepang) adalah jauh lebih baik dibanding di negara-negara miskin (misal Bhutan dan Nepal). Karena tingkat kejahatan dan tingkat bunuh diri di negara-negara kaya tersebut lebih tinggi di banding negara-negara miskin.
3. PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas
Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antar negara, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
A.    Jumlah dan komposisi penduduk : Bila jumlah penduduk makin besar, komposisi-nya sebagian besar adalah penduduk usia kerja (15-64 tahun) dan berpendidikan tinggi (> SLA), maka tingkat output dan produktivitasnya dapat makin baik.
B.     Jumlah dan struktur kesempatan kerja: Jumlah kesempatan kerja yang makin besar memperbanyak penduduk usia kerja yang dapat terlibat dalam proses produksi. Tetapi komposisi kerja pun mempengaruhi tingkat produktivitas. Sekalipun kesempatan kerja sangat besar, tetapi semuanya adalah kesempatan kerja sektor pertanian, produktivitas pekerja juga tidak tinggi. Sebab sektor pertanian umumnya memiliki nilai tambah yang rendah. Jika kesempatan kerja yang dominan berasal dari sektor kegiatan ekonomi modern (industri dan jasa), maka output per pekerja akan relatif tinggi, karena nilai tambah kedua sektor tersebut amat tinggi.
Faktor-faktor nonekonomi :
Yang tercakup dalam faktor-faktor nonekonomi antara lain etika kerja, tata nilai, faktor kebudayaan dan sejarah perkembangan. Jepang pantas menjadi negara yang produktif sebab selain jumlah penduduk yang banyak, berpendidikan tinggi dan umumnya bekerja di sektor modern, mereka juga memiliki etika kerja yang baik, menjujung tinggi kejujuran dan penghargaan tergadap senior. Selain itu Jepang juga merupakan negara yang selama kurang lebih 3.000 tahun terus menerus membangun dirinya menjadi bangsa modern, walaupun pembangunan ekonomi modernnya baru dimulai dua abad yang lalu.
4. Penghitungan PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak Tercatat (Underground Economi)
Angka statistik PDB Indonesia yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal. Karena itu statistik PDB belum mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian suatu negara. Misalnya upah pembantu rumah tangga di Indonesia tidak tercatat. Begitu juga dengan kegiatan petani buah yang langsung menjual produknya ke pasar.
Di negara-negara berkembang, keterbatasan kemampuan pencatatan lebih disebabkan oleh kelemahan administratif dan struktur kegiatan ekonomi masih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal. Tetapi di negara-negara maju, kebanyakan kegiatan ekonomi yang tak tercatat disebabkan oleh karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan ilegal atau melawan hukum. Padahal, nilai transaksinya sangat besar. Misalnya, kegiatan penjualan obat bius dan obat-obat terlarang lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Story Chooses Majoring In Information Systems

Sistem Cerdas Dan Contoh Teknologi Sistem Cerdas